Program Pembangunan Infrastruktur Bali Bernilai Triliunan Rupiah

Gubernur Wayan Koster bersama pasangannya, Wagub Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), tidak hanya melindungi kearifan lokal Bali melalui regulasi dan aturan. Dalam 3 tahun kepemimpinannya sejak dilantik 5 September 2018 lalu, Gubernur Koster juga merealisasikan berbagai program pembangunan infrastruktur di seluruh Bali, yang bernilai triliunan rupiah.

Pembangunan infrastruktur itu mulai dari proyek shortcut di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, pembangunan Kawasan Suci Pura Besakih (di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem), Pelabuhan Segitiga Emas (meliputi Pelabuhan Sanur di Denpasar Selatan, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida), pengembangan Pelabuhan Benoa (Denpasar Selatan), hingga pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung).

Selain infrastruktur berupa jalan dan pelabuhan, ada juga pembangunan dua bendungan di Bali bernilai triliunan rupiah. Pertama, Bendungan Sidan di perbatasan Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung. Kedua, Bendungan Tamblang di Buleleng Timur, tepatnya di perbatasan Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan.

Ada pula proyek pengembangan Stadion Kapten Dipta di Desa Buruan (Keamatan Blahbatuh, Gianyar), pembangunan Pasar Sukawati Blok A, B, C di Desa Sukawati (Kecamatan Sukawati, Gianyar). Semua proyek infrastruktur tersebut digarap Gubernur Koster berkolaborasi dengan para bupati 

Sumber – Nusabali