Dinas PUPRKIM Provinsi Bali, Hadiri Perayaan Hari Air Dunia Ke-31 Di Bendungan Palasari Kabupaten Jembrana

Dalam rangka memperingati Hari air Dunia ke – 31 Tahun 2023 mengangkat Tema “Be The Change You Want To See In The World”, Balai Wilayah Sungai Bali – Penida melaksanakan kegiatan Penanaman Pohon/Penghijauan dan Gerakan Pembuatan Lubang Biopori yang bertempat di Bendungan Palasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali pada hari Kamis, 16 Maret 2023.

Mewakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, Kepala Bidang Sumber Daya Air Bapak I Nengah Riba Beserta Jajaran Ikut Serta dalam acara dan memberikan sambutan sekaligus membuka acara peringatan Hari Air Dunia Ke-31 yang diselengarakan oleh Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
.

Dalam Perayaan kali ini tema kegiatan yang diambil adalah pembuatan dan penanaman Lubang Biopori, dan Penanaman Pohon, dimana aksi ini nyata diperuntukan untuk melindungi sumber-sumber air, dalam sambutannya, Kepala Bidang Sumber Daya Air yang mewakili Kepala Dinas menghimbau agar gerakan ini bisa digunakan sebagai motivasi untuk dapat diterapkan oleh masyarakat ataupun segala pihak, Dinas PUPRKIM Provinsi Bali juga telah melakukan kegiatan serupa yaitu pembuatan dan penanaman Lubang Biopori di beberapa tempat, salah satunya adalah di Kantor Dinas yang beralamat di Jalan Beliton 2 Denpasar, Bali.


Adapun jumlah pohon yang ditanam pada hari ini sejumlah 300 pohon terdiri dari:
1. Pohon mangga (50 pohon);
2. Pohon kelapa (50 pohon);
3. Pohon manggis (50 pohon);
4. Pohon jambu kristal (50 pohon);
5. Pohon rambutan (50 pohon); dan
6. Pohon sirsak (50 pohon).

Kegiatan pembuatan Biopori akan dilaksanakan oleh seluruh BBWS/BWS dan ditargetkan pada tanggal 3 Desember 2023 mencapai sekurang-kurangnya 100.000 lubang seluruh Indonesia, dan Provinsi Bali menargetkan 5.530 lubang (Target 16 maret sebanyak 526 lubang) dengan tujuan “Percepatan Perubahan Untuk Mengatasi Krisis Air dan Sanitasi”.
.
Gerakan Pembuatan Lubang Biopori bertujuan untuk mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu mencegah terjadinya banjir dan mempengaruhi jumlah air tanah, dan me’recharge’ / mengisi air tanah.
Hingga saat ini sudah dilakukan sebanyak 526 titik lubang tersebar di beberapa tempat diantaranya 115 titik di Bendungan Palasari, 135 titik di Kantor Pengamat Irigasi, 60 titik di Kantor OP SDA Ubung, 150 titik di Komunitas Peduli Sungai (KPS) tersebar di Kota Denpasar, 50 titik di Sempadan Sungai Tukad Badung, 16 Titik di Gudang OP Klungkung.