Kepala Dinas PUPRKIM Provinsi Bali Tinjau Langsung Titik Bencana Akibat Tingginya Intensitas Hujan di Bali
Denpasar, 10 September 2025 – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan berintensitas sangat tinggi telah melanda wilayah Bali dan sekitarnya. Berdasarkan data dari Pos Curah Hujan Klimatologi Ubung, tercatat curah hujan harian pada tanggal 9 September 2025 sebesar 41 mm, dan mengalami peningkatan drastis pada tanggal 10 September 2025 menjadi 242 mm. Kondisi ini memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di Bali.
Menyikapi situasi darurat ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, bersama dengan jajaran terkait, turun langsung untuk melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi terdampak. Turut serta dalam peninjauan tersebut adalah Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRKIM Provinsi Bali, Ketut Sudirgayusa, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPRKIM Provinsi Bali, Gusti Ayu Nyoman Sugianti, turut hadir serta Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya
Salah satu lokasi yang menjadi fokus peninjauan adalah Jalan Hasanudin di Denpasar. Di lokasi ini, luapan air dari Tukad Badung menyebabkan bangunan yang berada di sepadan sungai roboh dan air meluap hingga ke permukaan jalan setinggi mata kaki.
Laporan Sementara Area Terdampak per 10 September 2025
Berdasarkan data rekapitulasi bencana yang dihimpun, berikut adalah beberapa titik lokasi infrastruktur Dinas PUPRKIM Provinsi Bali yang mengalami dampak serius akibat cuaca buruk:
- Banjir di Denpasar: Terjadi di Jalan Hasanudin akibat luapan Tukad Badung, Jalan Hayam Wuruk dengan ketinggian air setinggi lutut, Jalan Teuku Umar, dan Jalan Imam Bonjol.
- Banjir di Badung: Terjadi di Jalan Ciung Wanara Abiansemal yang merupakan banjir kiriman dari lingkungan warga, dan di Jalan SP Kerobokan – Munggu km 5+800. Selain itu, Intake SPAM Penet juga tidak dapat beroperasi.
- Banjir di Karangasem: Terjadi di Ruas Jalan Semarapura – Karangasem km 49+300 akibat luapan saluran irigasi.
- Banjir di Gianyar: Intake SPAM Petanu tidak dapat beroperasi akibat banjir.
- Tanah Longsor di Karangasem: Terjadi di Ruas Jalan Besakih – Nongan km 52+350, menutup saluran dan menyebabkan guguran kembali.
- Tanah Longsor di Bangli: Terjadi di saluran irigasi DI Tembuku, Desa Tembuku, dan jebolnya Saluran Irigasi DI Padpadan di Kecamatan Susut.
- Tanah Longsor di Gianyar: Terjadi di Saluran Irigasi BB 7 dan Bl 2 DI Kedewatan, Kecamatan Ubud, serta di Jalan Campuhan Ubud.
- Tanah Longsor di Tabanan: Jalan jebol terjadi di ruas Jalan Tuak Ilang-Buruan-Batukaru.
Tindakan dan Penanganan
Tim gabungan dari Dinas PUPRKIM dan BPBD Provinsi Bali telah melakukan monitoring dan asesmen di lokasi-lokasi terdampak. Tindakan awal telah dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih parah. Untuk penanganan lebih lanjut, pemerintah akan segera menyusun rencana aksi dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan. Di beberapa lokasi seperti di saluran irigasi, akan dilaksanakan gotong royong bersama warga dan tenaga musiman OP setelah cuaca membaik. Untuk SPAM Petanu dan SPAM Penet telah dilakukan pengecekan dan monitoring panel-panel pompa intake dan pemadaman arus listrik yang menuju ke ruang Intake
Pemerintah Provinsi Bali mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat potensi curah hujan tinggi yang masih dapat terjadi. Warga diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dari sumber yang terpercaya dan segera melapor kepada pihak berwenang jika terjadi kondisi darurat di lingkungannya.